Indeks Inovasi Daerah, Upaya Untuk Dorong Tingkat Daya Saing Daerah

JENEPONTO.-- "Jeneponto Smart 2023" adalah Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto. Visi ini tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2018-2023. Muatannya adalah "Berdaya Saing, Maju, Religius, dan Berkelanjutan". 

Kabid Litbang Bappeda Jeneponto, Ardhy dalam bincang lepas dengan Kadis  Kominfo, Manrancai Sally dan Kabid TI Agusalim saat berkunjung ke Dinas Kominfo, Jumat (4/9/2020) untuk coaching penginputan indeks inovasi daerah menjelaskan bahwa point "berdaya saing" sangat erat kaitannya dengan kemampuan daerah dalam melakukan inovasi. 

Menurutnya, daya saing saat ini menjadi salah satu parameter dalam konsep daerah berkelanjutan. Tingkat daya saing suatu daerah juga menjadi salah satu ukuran kemandirian. Pemerintah dalam beberapa regulasi juga menekankan pentingnya kepala daerah melakukan inovasi untuk mendorong efektivitas pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan menciptakan nilai tambah.

"Berkaitan dengan hal itu, untuk mendorong tingkat daya saing dan optimalisasi otonomi daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri, melalui Pusat Litbang Inovasi Daerah BPP Kemendagri setiap tahunnya mengukur tingkat inovasi di suatu daerah, melalui indeks inovasi daerah", ujarnya. 

Lanjut dikatakan bahwa indeks inovasi daerah, selain mendorong daya saing daerah juga upaya untuk mewujudkan kemandirian daerah. "Kalau bobot kematangan inovasi daerah kita mencapai angka di atas 1000, maka itu juga dapat menjadi indikator penilaian terhadap layak atau tidaknya Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) diberikan atau dinaikkan tahun depan", jelasnya. 

Ditambahkannya bahwa melalui indeks inovasi akan dipetakan daerah-daerah mana saja yang inovatif. Kemudian daerah inovatif tersebut akan diberikan penghargaan nantinya melalui Innovative Government Award (IGA) Tingkat Nasional. Karena itu ia berharap bagi OPD di lingkup Pemkab Jeneponto yang memiliki inovasi  untuk dikoordinasikan ke Bidang Litang Bappeda. Inovasi yang dinilai adalah yang telah berjalan ditahun 2017 sampai 2019. "Saat ini yang selesai menginput baru Dinas Kominfo dengan 2 inovasi, Dinas Kependudukan dan Capil 1 inovasi, Bappeda 1 inovasi dan sementara proses BKSPDM dan Dinas Kesehatan masing-masing 1 inovasi,” tutup Ardhy. (*)