IBRAH | Reporter Kominfo
KOMINFONEWS-Bupati Jeneponto Iksan Iskandar mengatakan Dewan Pengurus Daerah Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Jeneponto harus berdiri kokoh dan kuat dalam mengemban tugas sebagai seorang jurnalis yang profesional.
Menurutnya, jika jurnalis lebih profesional maka akan memberi manfaat yang lebih kepada masyarakat untuk membuka wawasannya serta dapat mengerti duduk perkara peristiwa dalam sebuah media pemberitaan, ungkap Bupati Jeneponto
Ini harapan Bupati Jeneponto saat memberi sambutan pada acara Pelantikan dan pengukuhan DPD JOIN Kabupaten Jeneponto Periode 2019-2022, di Hotel Bintang Karaeng, Rabu (27/2/2019).
Hadir dalam kegiatan ini Kajari Jeneponto Ramadiyagus, Wakapolres Jeneponto Kompol Zakaria, Pasi Intel Kodim 1425 Jeneponto Kapten Iskandar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto Nur Alam Basyir, Pimpinan Bawaslu Jeneponto Sampara Halik, sejumlah pimpinan OPD dan perwakilan organisasi kewartawanan lokal Jeneponto.
Ditempat yang sama Ketua DPW JOIN Provinsi Sulawesi Selatan A. Rifai Manangkasi sangat mengapresiasi kepada Bupati Jeneponto atas dukungannya terhadap JOIN di Sulawesi Selatan.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Bupati Jeneponto, karena Bupati yang pertama yang memberikan dukungan dan support atas kehadiran JOIN di Sulsel", ungkap Ketua JOIN Sulsel
Selain itu A. Rifai Manangkasi juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Jeneponto, agar JOIN tidak diberi dana hibah melalui anggaran APBD. Pasalnya sangat rawan terhadap pemeriksaan BPK dan hal ini akan berdampak terhadap citra pers itu sendiri, katanya.
Sementara itu ketua JOIN Jeneponto yang dikukuhkan Arifuddin Lau, SS. mengatakan berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian (hate speech) di media sosial (medsos) memiliki dampak luar biasa saat ini. Pasalnya Hoaks dikhawatirkan dapat memecah belah kehidupan sosial masyarakat, ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Arifuddin yang juga mantan anggota DPRD Jeneponto itu, menambahkan bahwa ini menjadi tantangan bagi media mainstream bagaimana meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam memproduksi berita.