Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Kejari Jeneponto Sasar Tiga Lokasi Tanam 500 Bibit Pohon Buah

JENEPONTO –  Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jeneponto Susanto Gani didampingi jajarannya menggelar aksi penanaman bibit pohon di Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) Rabu, (12/7/2023).

Penanaman pohon ini ditandai  dengan penyerahan secara sombolis bibit pohon buah durian, mangga, rambutan dan sukun kepada salah seorang perwakilan tokoh masyarakat mantan anak Bupati Jeneponto, Yusril Karaeng Loe Palangkey.

Kajari mengawali penanaman bibit pohon tersebut dan disaksikan langsung oleh Camat Tamalatea, Haeruddin Limpo, Lurah Bontotangnga, Hj. Fitrawati, Lurah Manjangloe, Ilham Lewa dan Lurah Tonrokassi, Syamsuddin serta tokoh masyarakat setempat.

Susanto Gani mengatakan bahwa penanaman bibit pohon buah ini adalah program Kejaksaan Tinggi dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke 63 dan Hari Ulang Tahun XXIII Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Tahun 2023.

“Rangkaian kegiatan ini merupakan program Kejaksaan Tinggi yang secara serentak dilakukan untuk penanaman pohon 12.500 bibit buah di 63 lokasi di seluruh Kabupaten/kota se Sulawesi Selatan, dan untuk di Jeneponto kita akan sasqar tiga lokasi dan tanam 500 bibit pohon buah," ungkapnya. (*)

Sedangkan, untuk wilayah Kabupaten Jeneponto sendiri, Susanto Gani menyebut sebanyak 500 bibit pohon buah dibagi tiga lokasi. Yakni, di Kelurahan Bontotangnga Kecamatan Tamalatea, Bangkala Loe Kecamatan Bangkala dan Desa Datara Kecamatan Bontoramba.

“Khusus di Jeneponto itu kita tanam sekitar 500 pohon dibagai tiga lokasi. Jenisnnya itu ada bibit buah durian, mangga, sukun dan rambutan,” sebutnya.

Harapan pimpinan kata Susanto Gani bahwa dengan adanya penanaman bibit pohon ini, ia meminta kepada masyarakat untuk tetap berkolaborasi merawat dan memeliharanya dengan baik.

“Pimpinan mengharapkan ketika ini hidup dan berbuah agar dinikmati masyarakat,” ujarnya.

Olehnya itu, Susanto Gani berharap penanaman pohon ini bukan hanya sekedar seremonial saja. Akan tetapi, dipelihara supaya nantinya bisa tumbuh besar dan buahnya bisa dinikmati masyarakat.

“Insya Allah, penanaman pohon buah ini akan berkelanjutan makanya kita harapkan kepada masyarakat kita sama-sama kolaborasi merawatnya,” pungkasnya. (syr)