“Kehadiran Wakil Menteri ESDM pada hari ini,
insya Allah menjadi pertanda bahwa akan dimulainya proses eksplorasi minyak dan gas
bumi Blok Karaengta di pesisir pantai
Pabiringa”, kata Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar.
“Orang bilang tanah kita tanah surga,
Tongkat kayu dan batu
jadi tanaman”.
Penggalan lirik lagu "Kolam Susu" dari Koes Plus tersebut rupanya bukan
sekadar nyanyian saja. Maknanya dalam. Indonesia memang kaya. Penuh potensi. Sumber daya
alamnya melimpah ruah. Dari hulu ke hilir, dari Sabang sampai Merauke adalah
sebuah keniscayaan yang menjanjikan kemakmuran bagi rakyatnya.
Adalah sebuah daerah yang bernama Jeneponto. Terletak di wilayah
Selatan Provinsi Sulawesi Selatan. Kota Bontosunggu-ibu kota Jeneponto berjarak sekitar 100 kilometer dari Kota Makassar. Jika dilihat di peta, maka letaknya berada di kaki pulau Sulawesi, dan jika dianalogikan dengan
anatomi tubuh manusia, posisinya ada di
tumit. Sehingga sebagai tumit, ia harus kokoh, kuat, perkasa, karena menjadi
tumpuan dan menopang tubuh manusia.
Jeneponto juga familiar disebut Bumi Turatea. Penduduknya ramah-ramah, berkarakter kuat, etos kerjanya keras dan setia. Punya semangat kekeluargaan dan persaudaraan
yang tinggi. Bahkan Gubernur pertama di Sulawesi Selatan adalah orang Jeneponto, yakni Lanto Daeng Pasewang. Daerah ini identik dengan suku Makassar. Sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan
lokal, seperti sipakatau (saling memanusiakan), sipakalabbiri (saling menghargai), sikatutui (saling menjaga), sikamaseang (saling mengasihi) sipammaling-malingi (saling memuliakan-merindukan)
dan siri na pacce (menjunjung tinggi
rasa malu dan kepedulian terhadap sesama).
Saat ini, Jeneponto masih dikategorikan
sebagai daerah tertinggal. Meskipun, secara kasat mata telah tumbuh pesat dan
berkembang. Wajah kotanya pun semakin bersahaja dan terus bersolek. Bahkan
infrastruktur jalan hingga ke seluruh pelosok desa telah mulus dan terakses
dengan mudah dan lancar. Berbagai potensi yang dimilikinya mulai terjamah. Pertanian, kelautan, perikanan, jasa dan perdagangan serta sektor
Industri dan energi terbarukan yang kini menjadi icon
baru di daerah ini, dengan hadirnya dua jenis pembangkit listrik, yakni PLTU
Punagayya dan PLTB Tolo 1.
“Orang bilang
tanah kita tanah surga”.
Kunjungan Wakil
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar ke daerah ini, Selasa
(6/11) yang lalu, rupanya menjadi momentum untuk menjadikan Jeneponto sebagai tanah surga. Pasalnya, di
dasar lautan flores, sepanjang pantai Pabiringa-Karampangpa’ja terdapat
kandungan minyak dan gas bumi, yang
didapuk namanya menjadi “Blok Karaengta”. Arcandra Tahar pun menyebut bahwa potensi ini akan segera dieksplorasi. Menurutnya,
dalam waktu dekat akan dilakukan meeting
join studi dengan Litbang ESDM dan stakeholder
tambang. Tujuannya tentu saja untuk mempercepat pengelolaan potensi di Blok
Karaengta tersebut.
Potensi migas ini
juga mendapat tanggapan serius dari Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Sudirman
Sulaiman. “Jika eksplorasi ini terwujud, maka ada tiga hal yang harus menjadi
fokus perhatian, yakni isu lingkungan, pemberdayaan masyarakat lokal dan
transfer ilmu dan teknologi”, kata Wagub SulSel tersebut.
Iksan Iskandar,
Bupati Jeneponto sangat berbahagia atas momentum ini. “Semuanya adalah berkah
dan rahmat dari Allah SWT, kita patut bersyukur atas karunia ini, karena
Jeneponto punya kandungan potensi alam yang begitu besar untuk membangun
kesejahteraan rakyat. Semoga ini bisa terwujud secepatnya dan menjadi sumber daya saing baru bagi daerah yang kita cintai ini. Meski demikian, perhatian dan bantuan berkesinambungan dari
Pemerintah Pusat dan Provinsi terus menerus kita harapkan”, ujar Bupati.
Blok Karaengta, adalah asa yang layak jadi nyata. Yang mengubah potensi menjadi kompetensi. Jeneponto dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, perlahan namun pasti akan menjadi kenyataan sebagai penopang bagi daerah di Pulau Sulawesi. Tidaklah berlebihan, karena kini penyuplai sumber daya listrik terbesar di Sulawesi Selatan adalah Jeneponto. Pengembangan industri garam pun telah menjadi isu prioritas provinsi dan nasional. Dan ketika migas di blok karaengta telah tereksplorasi, maka tak ada alasan lagi untuk mengatakan bahwa Jeneponto memang benar adalah “tumit” bagi Pulau Sulawesi. “Tanah Surga” untuk Indonesia. Semoga!.
#jeneponto_gammara
#jeneponto_smart
#jeneponto_renewable_energy
(CP; agusalim.d@mail.go.id )