Air Terjun Tuang Loe dan Jembatan Gantung, Mengantar Desa Datara Masuk 20 Nominasi Desa Wisata Se-Indonesia

JENEPONTO.-- Tim penilai dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan visitasi penilaian Program Pengembangan Desa Wisata di Desa Datara, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sabtu, 14 November 2020. Peninjauan tersebut sebagai tindak lanjut Implementasi Program Pengembangan Desa Wisata dan akan dukung dengan program pendampingan desa wisata dengan bekerjasama Kemenparekraf RI, STIPAR Tamalate Makassar, serta Dinas Pariwisata Kabupaten Jeneponto dan GENPI Jeneponto.  Tim meninjau Wisata air terjun Tuang Loe dan Jembatan Gantung Datara.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Elly Isriani Arief.  “Tim peninjau dari Kemenpar R.I. yakni, Santi Palupi, Vitria Ariani, Diah dan Amir yang merupakan tim penilai Kemenparekraf pada Bidang Pengembangan dan Industri Kelembagaan sudah meninjau potensi destinasi wisata di Desa Datara,” ungkapnya.

 Ditambahkannya bahwa tim dari Kemenpar R.I. memberikan arahan bahwa Desa wisata itu ada empat, Desa wisata embrio, Desa wisata rintisan, Desa wisata berkembang dan Desa wisata maju dan mandiri, itu yang harus dikembangkan, terutama embrio dan berkembang.  “Dari hasil peninjauan tim, maka  Desa Datara memiliki cukup potensi untuk menjadi desa wisata, dan kita harapkan adanya pendampingan pengembangan desa wisata dari perguruan tinggi untuk menuju ke desa wisata. Dan tim master planner sudah menyampaikan pada saat TOT ke perguruan tinggi sebelum melakukan peninjauan di lapangan”, ucapnya.

Lebih lanjut, Elly mengatakan, pendampingan pengembangan Desa Wisata diharapkan dapat mengembangkan semua kriteria menuju Desa wisata. ”Ketika perguruan tinggi masuk, kriteria-kriteria tersebut harus meningkat dari sebelumnya dan sesudah melakukan program pendampingan”,terangnya. 

Elly juga menyampaikan Indikator utama dari penilaian yakni, menarik wisatawan yang datang ke desa Datara.  “Harus unik dan apa yang menarik dari Desa Datara. Ketika banyak wisatawan yang datang maka destinasi berkembang dan pendapatan masyarakat ikut berkembang, dan saya berharap rumah – rumah panggung yang ada di daerah ini, kita pertahankan karena itulah yang akan menjadi daya tarik wisatawan dari luar daerah”, ucapnya.

Dia juga mengatakan, bahwa pihaknya juga mendorong Desa Datara sebagai Desa wisata dalam rangka membangun Pariwisata Jeneponto dengan pelatihan kepariwisataaan, serta mendukung pelaksanaan pendampingan dan pengembangan Desa wisata yang dilakukan STIPAR Tamalate Makassar.

“Kita berharap Desa Datara bisa masuk 10 besar terbaik. Untuk itu harapan kita STIPAR Tamalate Makassar bisa menjadi Perguruan Tinggi terbaik dalam pendampingan dan pengembangan desa wisata di Desa Datara sehingga dapat menyangga wisata di Sulawesi Selatan khususnya di Jeneponto,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Desa Datara, Jufri Lau di tempat terpisah mengungkapkan rasa syukurnya atas terpilihnya Desa yang dipimpinnya sebagai 20 nominator Desa Wisata se-Indonesia.  Menurutnya ini adalah hal yang menggembirakan dan patut disambut dengan baik sebagai bentuk kerja bersama dengan warganya dan berbagai pihak.

"Kami siap mengembangkan obyek wisata yang ada di desa kami ini. Dan tentunya seluruh warga akan mendukungnya. Kami juga terus mengharapkan support dari Pemerintah Daerah dan Kecamatan, sehingga insya Allah Desa Datara ini dapat dinobatkan sebagai Desa Wisata di Indonesia", harap Jufri Lau. (*)