Tekan Stunting, Pemkab Jeneponto Kerjasama Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi Makassar Gelar Intervensi Pemberian Makanan Tambahan Balita

Jeneponto.- Pj. Bupati Jeneponto Junaedi Bakri membuka kegiatan pelaksanaan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kantor Desa Karelayu, Senin 10 Juni 2024. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama dengan UPT Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar.

Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi dr. Riwayanti Nawawi menjelaskan bahwa Intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) oleh RSKDIA Pertiwi merupakan salah satu upaya intervensi bagi balita stunting di Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto, dengan fokus di Desa Karelayu.

“Terimakasih kepada bapak Pj. Bupati Jeneponto dan segenap jajaran, juga Kepala Desa Karelayu,  Kadis Kesehatan dan seluruh masyarakat atas penyambutan yang hangat dan kerjasamanya sehingga kegiatan ini terselenggara dengan baik,”ujarnya

Menurutnya Pemberian Makanan Tambahan adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.

Pj Bupati Junaedi menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas aksi yang dilakukan bersama ini.

Ini wujud kepedulian kita bersama melalui berbagai inovasi yang dilakukan untuk tuntaskan masalah stunting di daerah ini karena salah satu penanganan pertama yang bisa dilakukan untuk anak stunting yaitu memberikan pola menu makan siang dengan gizi seimbang,” ujarnya.

Dikatakannya pula bahwa penanganan Stunting juga kita lakukan dengan melibatkan Perguruan Tinggi dan pihak lain. Ada kolaborasi. Stunting menjadi tema khusus mahasiswa dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata.  Tematik Stunting sehingga semakin menguatkan kedudukan perguruan tinggi sebagai bagian dalam penanggulangan Stunting.

“Terimakasih pak Gubernur atas intervensi program ini. Ada juga melalui bantuan keuangan Provinsi sebesar 220 juta.: Kita bertekad terwujud Desa zero Stunting dan Kecamatan yang zero. Sebagai. Spirit untuk menekan minimal angka stunting di bawah 14% secara nasional,” ungkap Junaedi..(*)