Mentan SYL Panen Raya Jagung di Jeneponto, MC : "Bura'ne Gammara'na Sulawesi Selatan"

JENEPONTO.- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pesta panen raya di Jeneponto tepatnya di Desa Karelayu Kec. Tamalatea pada Kamis, 30 Juli 2020. Kedatangan SYL ini disambut dengan antusias oleh Bupati, Wabup, Forkopimda, Sekda, jajaran Pemda dan ratusan warga, khususnya para petani yang ada di lokasi panen raya.

Mengawali seramonial dari panen raya ini, oleh pemandu acara atau MC memberikan sapaan khas kepada Mentan, SYL dalam bahasa Makassar yang diapplaus oleh  SYL dan seluruh yang hadir. "Selamat datang Bapak Menteri Pertanian R.I., DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH.,M.Si.,MH., Bura'ne Gammara'na Sulawesi Selatan, Tatta Tubaranina Butta Mangkasarak", ungkap MC, Marliani Dasrum.

Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kunjungan Menteri Pertanian ini. "Kami sangat berbahagia atas kehadiran Bapak Menteri, yang tentunya Jeneponto ini sudah tidak asing lagi  karena Jeneponto adalah rumpun keluarga besar Bapak Menteri. Telah menyatu dalam darah daging beliau, sehingga kita semua tak akan dilupakan dan Jeneponto siap mendukung kerja-kerja Bapak Menteri. Tena la naku pakasiri'ki karaeng", ungkap Bupati.

Bupati juga melaporkan bahwa lahan tanam untuk lahan sawah seluas 25.996 Ha dengan realisasi tanam padi hingga Bulan Juli 2020 adalah 25.525 Ha, dengan produksi gabah kering 161.343,05 Ton dan Beras 101.226,63 Ton.  Untuk lahan kebun jagung seluas 27.359 Ha dengan prosuksi 460.654 Ton. "Banyak hal yang perlu terus kami lakukan untuk lebih tingkatkan produktifitas pertanian ini. Karenanya, kami senantiasa harapkan dukungan dan bantuan Kementerian dalam pemenuhan sarana dan prasarana bagi para petani. Pupuk bersubsidi dan bantuan benih jagung dan padi agar tetap berjalan, termasuk bantuan jenis Alsintan seperti pompa air, dryer jagung dan hand traktor yang masih sangat terbatas", harapnya.

Mentan Syahrul Yasin Limpo saat memberikan sambutan menyampaikan penghargaannya kepada Pemerintah, Masyarakat dan para petani di Jeneponto. "Saya sangat berbahagia hadir di sini, karena Jeneponto ini juga adalah kampungku. Sambutan warga yang luar biasa. Mulai dari MC, Bupati dan semuanya. Insya Allah, Tena tong la naku pakasiri'ki", ujar Mentan.

SYL juga menyampaikan bahwa di Jeneponto tidak boleh ada lahan yang kosong. "Mulai Agustus tidak boleh ada lahan kosong, begitu selesai panen ini langsung tanami kembali", katanya. 

Lanjut dikatakannya bahwa Jeneponto harus mempunyai pengering jagung. Dryer harus disiapkan beserta penggilingan jagung dan itu harus disiapkan. "Buatkan penggilingan di sini. Pak Bupati tentukan kapan itu. Agustus ya. Pak Dandim, Pak Kapolres dan Pak Kajari juga boleh turun tangan", ungkapnya.

Terkait bibit jagung Bisi 18 yang diminta oleh petani Jeneponto, SYL pastikan akan dipenuhi dengan baik. "Paling penting masyarakat tidak boleh lapar. Jeneponto harus dalam kondisi yang baik. Kalau aman dan baikmi itu Jeneponto, maka daerah lain juga akan aman. Dan dalam hal pertanian, Jeneponto tidak boleh kalah sama daerah lain", tutup SYL. 

Kegiatan Panen raya jagung yang tetap menerapkan protokol kesehatan covid 19 ini juga disiarkan langsung  oleh Radio Pemda Diskominfo "Turatea 97.30 FM".   (*jy)