KOMINFO-NEWS
Kamis, (01/08/2019), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto
hari ini melakukan Launching Brandbook Jeneponto Smart Branding. Langkah ini
adalah keberlanjutan program smart branding yang digagas sejak tahun 2017. Melalui
konferensi pers yang dilakukan di Ruang Pola Kantor Bupati, Kepala Dinas
Penanaman Modal dan PTSP, Mernawati, mengatakan bahwa pada tahun 2018, Dinas PM
& PTSP telah melakukan launching video terkait potensi lokal Kabupaten
Jeneponto. "Harapan kami, logo atau brand
yang dilaunching hari ini akan digunakan oleh pihak media, pelaku usaha, pemerintah dan komunitas. Pembuatan Brandbook yang berisi logo dan maskot serta panduan
pemakaiannya ini menjadi milestone penting dari strategi Jeneponto Smart
Branding yang sudah dijalankan sejak
2017”, ujarnya.
Pembuatan logo ini
merupakan kolaborasi lanjutan antara Dinas PMPTSP Jeneponto dengan Citiasia
Center for Smart Nation (CCSN) dan Perkumpulan Pilar Nusantara (Pinus). Jeneponto Smart
Branding merupakan strategi promosi dengan pengembangan ekosistem bisnis,
perdagangan, pariwisata yang terintegrasi, dan penataan wajah kota yang unik.
Tujuannya adalah meningkatkan daya saing dan value daerah, serta mendatangkan pengunjung dan investasi.
“Logo branding Kabupaten Jeneponto berkarakter
modern dan dinamis namun tetap unik, dengan simbol panah untuk melambangkan
kemajuan, tiga segitiga melambangkan keberagaman juga sebagai baling-baling
yang merupakan ciri khas daerah. Suku kata-TO yang terpisahselain menunjukkan
tujuan, juga berarti “orang” dalam bahasa lokal. Untuk Maskot, dipilih kuda
yang menjadi ikon khas Jeneponto, dengan nama JOKA, yang identik dengan
masyarakat Jeneponto’, ujar
Direktur CCSN, Hari Kusdarianto.
"Selama ini CCSN telah
melakukan branding sesuai identitas masyarakat Jeneponto yang dinamis, terbuka
dan modern. Jeneponto sudah memiliki
branding dan mascot yang baru, sehingga perlu diperkenalkan. Namun, selain
branding, perlu juga dilakukan penguatan value, peningkatan layanan oleh
birokrat. Brand ini adalah DNA Jeneponto”, tambah Hari Kusdarianto.
Pada saat yang sama, Dandim
1425 Jeneponto, Irfan Amir, mengatakan bahwa moment ini adalah penanda bahwa
Jeneponto diharapkan akan menjadi daerah yang modern dan maju. Apalagi
bertepatan dengan berubahnya status Jeneponto bukan lagi menjadi Daerah
Tertinggal (Kepmen No.79 tahun 2019).
Program Jeneponto Smart Branding (JSB)
akan menjadi acuan bagi seluruh OPD dalam mencapai VISI JENEPONTO SMART
2023. “Telah disusun protap OPD yang akan mengatur kegiatan inter-sektor. Jadi seluruh
OPD akan mengacu pada brandbook. JSB mengacu pada framework Smart City yang
dilakukan pemerintah daerah. Ke depannya
branding ini akan digunakan dalam mengatur tata kota Jeneponto. Kita bisa
mendapati seluruh OPD akan
mensosialisasikan brand baru dan mascot JOKA ke depannya”, ujar Sekretaris
Daerah, Syafruddin Nurdin.
Dhani/j@y