Car Free Day Jeneponto, Gagasan Sederhana Namun Penuh Makna

Benar sekali, car free day merupakan sebuah gagasan sederhana namun penuh makna.

Kesederhanaan gagasan ini terletak pada pelaksanaannya. Hanya dengan meniadakan penggunaan kendaraan pribadi selama beberapa jam dalam satu hari, maka secara umum kita sudah dapat berkontribusi dalam mengurangi polusi udara, kemacetan, emisi gas rumah kaca, ruang berolahraga dan tentunya ruang kreatifitas bagi UMKM.

Junaedi Bakri selaku Pj. Bupati Jeneponto yang pertama kali merintis car free day di daerah yang berjuluk Bumi Turatea ini, sejak 2 Juni 2024.  Sudah berjalan 6 kali di setiap hari Minggu dari jam 06.00 hingga 10.00 Pagi, yang dipusatkan di Jalan Lanto Daeng Pasewang Kota Bontosunggu Empoang Binamu.

Dan semenjak dirintis, ada makna di balik car free day yang jauh lebih dalam. Ini bukan hanya tentang mengurangi penggunaan kendaraan, tetapi juga tentang mengubah pola pikir dan gaya hidup. Car free day mengajak kita untuk lebih sadar terhadap lingkungan dan kesehatan, serta mendorong penggunaan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Manfaat car free day tidak hanya dirasakan oleh lingkungan, tetapi juga oleh masyarakat secara luas. Car free day dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi stres dan polusi suara, serta mendorong aktivitas fisik, kegiatan dan interaksi sosial.

Dilansir dari Wikipedia, Hari Bebas Kendaraan Bermotor ini pertama kali diadakan di Jakarta pada tanggal 23 Mei 2002 yang diprakarsai oleh Koalisi LSM Lingkungan- Jakarta. Sejak saat itu, car free day telah menjadi acara rutin di berbagai kota di Indonesia.

Lalu bagaimana dampaknya bagi pelaku UMKM?.

Car Free Day  tentunya menawarkan berbagai manfaat bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), di antaranya Meningkatkan Penjualan dan Pendapatan,  menghadirkan keramaian yang jauh lebih tinggi dibandingkan hari biasa, sehingga membuka peluang besar bagi UMKM untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan. Pengunjung CFD umumnya memiliki waktu yang lebih banyak untuk berbelanja, sehingga mendorong transaksi dengan nilai yang lebih besar.

CFD juga dapat menjadi platform yang ideal untuk memperkenalkan produk dan brand UMKM kepada khalayak ramai, meningkatkan brand awareness dan menarik pelanggan baru.

Dalam skala luas, CFD membuka kesempatan bagi UMKM untuk berkolaborasi dengan bisnis lain, seperti penyedia jasa hiburan, kuliner, atau merchandise.

Adanya Interaksi langsung dengan pelanggan di CFD juga memungkinkan UMKM untuk membangun relasi dan menjalin hubungan yang lebih personal dengan konsumen.

Selain itu, keterlibatan UMKM di CFD menunjukkan komitmen mereka terhadap lingkungan dan komunitas, membangun citra bisnis yang positif dan bertanggung jawab. Kepuasan pelanggan di CFD dapat meningkatkan loyalitas dan mendorong mereka untuk menjadi pelanggan tetap.

Bagaimana peran Pemerintah bagi pelaku UMKM di CFD?

Pemerintah tentunya menyediakan fasilitas dan kemudahan bagi UMKM untuk berpartisipasi di CFD, seperti penyediaan ruang stand, dan pembebasan biaya.

Pemerintah dapat pula mengadakan pelatihan dan pendampingan untuk membantu UMKM meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka di CFD, serta dapat membantu UMKM dalam membangun jaringan dan membuka akses pasar baru, baik lokal maupun internasional.

Secara keseluruhan, Car Free Day menawarkan berbagai manfaat bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan membangun brand awareness. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, UMKM dapat memanfaatkan CFD sebagai platform yang efektif untuk mengembangkan bisnis mereka.

 

Car free day adalah sebuah langkah kecil yang dapat membawa perubahan besar. Layak didesain lebih fenomenal dan istimewa. Dengan berpartisipasi dalam car free day, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, produktif dan berkelanjutan. (*jay)

 

#JENEPONTO_BAHAGIA