Bertugas di tengah Pandemi Covid 19, Inilah Profil Paskibraka di Jeneponto

KominfoJENEPONTO.- Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang bertugas pada upacara  peringatan Proklamasi Kemerdekaan R.I. ke-75 dibatasi hanya sebanyak 3 orang. Demikian halnya di Jeneponto. Menurut Kadispora Jeneponto Nur Alim, ketentuan ini berlaku secara nasional dan menjadi protap dalam perayaan 17 Agustus tahun ini sebagai dampak dari pandemi covid 19.

Lalu siapakah putra-putri pilihan yang menjalankan tugas mulia di Peringatan HUT Proklamasi ke 75 di Jeneponto ini?. Berikut profilnya;

Muhammad Amar Amri Asnur, Lahir di Jeneponto, 08 Agustus 2003, Pelajar SMA Negeri 9 Jeneponto Kelas XIII, anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Agusalim Dasrum dan Nuraeni.  Tempat tinggal di jalan karya Bontosunggu Binamu Jeneponto.

Rahmat Hidayat, lahir di Tamalatea, 06 April 2004, Pelajar SMA Negeri 2 Jeneponto, Kelas XIII, Anak ketiga dari 3 bersaudara dari pasangan Hamrulla dan Suryanti. Tempat tinggal di Tanetea Tamalatea Jeneponto.

Anisa Fadhillah Arif, lahir di Makassar, 02 Desember 2003, Siswa SMA Negeri 1 Jeneponto Kelas XIII, Anak Pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Arifuddin dan Erma Eros. Tempat tinggal di Balang Binamu Jeneponto (bertugas di Pengibaran Bendera).

Aida Rahma Maharani AS, lahir di Makassar, 28 April 2004, Pelajar SMA Negeri 9 Jeneponto Kelas XIII, Anak kedua dari 3 bersaudara dari pasangan Ali Sadikin dan Armawati Abdullah. Tempat tinggal di Karisa Binamu Jeneponto (bertugas di Penurunan Bendera).

Ditemui pasca penurunan bendera, Muhammad Amar  mengatakan rasa syukurnya atas keberhasilan melaksanakan tugas. "Dibanding tahun 2019 yang lalu, tugas kali ini penuh  tantangan bagi kami karena keterbatasan waktu latihan serta mengikuti protokol covid. Apalagi di saat penurunan bendera dengan kondisi angin yang kencang, bendera sempat terlilit di tali, namun Alhamdulillah semuanya dapat kami atasi dengan baik. Terima kasih pelatih dan kakak-kakak Purna Paskibraka serta Dispora yang telah membimbing kami", ungkapnya. 

Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Jeneponto, Sudirman Sappara  menjelaskan bahwa ke-empat orang ini merupakan Paskibraka tahun 2019 yang dipanggil kembali untuk bertugas tahun ini. "Mereka adalah plihan dan  dikarantina selama 5 hari di Hotel Kita dan menjalankan latihan hanya sekitar 10 hari", jelasnya.

Sementara Ketua Pelatih, Haeruddin Nur didampingi Akbar Wahidin mengutarakan perasaannya saat pelaksanaan pengibaran dan penurunan bendera. "Kami cukup tegang mulai dari saat pengibaran hingga penurunan bendera.  Alhamdulillah mereka sukses menjalankan tugasnya. Kami terharu dan menangis bersama. Dan inilah wujud dari rasa nasionalisme. Terima kasih untuk semuanya", tutup Haeruddin. (*)