ROMANTISME JENEPONTO SMART 2023 (Refleksi Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto Periode 2018-2023)

Pagi yang sejuk. Hawa dingin mencucuk kulit begitu terasa. Sisa rinai hujan masih nampak di permukaan tanah. Hembusan angin yang menelisik dedaunan dan kicauan burung murai pun ikut menghiasi. Begitu indah. Namun, pagi yang indah ini tidaklah sunyi. Kendaraan di parkiran dan di bahu jalan padat berjejer. Ribuan orang dengan corak pakaian yang beragam dan sebagian mengenakan setelan jas resmi dan kebaya begitu ramai. Demikian halnya dengan pajangan karangan bunga ucapan selamat turut memeriahkan suasana.

31 Desember 2018 adalah momentum bersejarah. Penghujung tahun, hari terakhir 2018, bertempat di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan telah dilantik 2 (dua) pasangan Kepala Daerah, yakni Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Sidrap oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr.

Acara berlangsung hangat, khidmat, semarak, menggembirakan sekaligus romantis dan mengharukan.

*******

             Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si., sosok yang telah menakhodai Kabupaten Jeneponto selama lima tahun,  kini resmi kembali menjadi Bupati, memimpin daerah ini untuk periode 2018-2023. Kali ini, berpasangan dengan H. Paris Yasir, SE selaku Wakil Bupati.

Amanah rakyat Turatea “bertahta” di pundak kedua pemimpin ini. Capaian periode lalu yang cukup baik menjadi “sense of energy” untuk bergerak cepat selama lima tahun ke depan. Banyak harapan dan cita-cita untuk menjadikan rakyat Jeneponto semakin sejahtera. Karenanya, diperiode 2018-2023, Visi yang ingin dicapai adalah “JENEPONTO SMART 2023”.

            JENEPONTO SMART 2023 adalah Visi yang tidak serta merta lahir begitu saja. Tidak prematur. Konseptualnya telah melalui kajian dari berbagai pihak, khususnya para Tim Perumus Visi dan Misi saat kontestasi Pilkada lalu. Visi ini pun semakin dikukuhkan dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)  Kabupaten Jeneponto oleh Tim penyusun rancangan awal RPJMD melalui Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan (P2KP) Universitas Hasanuddin Makassar, pada Bulan Oktober 2018.

       Berdasarkan Buku rumusan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terplih, maka secara substantif Visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

 

“JENEPONTO SMART 2023”

(BerdayaSaing, Maju, Religius dan Berkelanjutan)

 

Dalam rumusan visi tersebut terdapat beberapa kata kunci sebagai pokok-pokok visi yaitu “SMART” yang merupakan akronim dari BERDAYASAING, MAJU, RELIGIUS DAN BERKELANJUTAN. Penjelasan dari pokok-pokok visi adalah sebagai berikut:

 

1.    JENEPONTO SMART

Secara utuh “Jeneponto SMART” dapat dimaknai sebagai suatu konsep dan strategi pembangunan kekinian yang dikenal dengan istilah SMART CITY/SMART REGENCY. Strategi tersebut akan ditransformasikan menjadi konsep pembangunan Kabupaten Jeneponto sesuai dengan kondisi dan lingkungan strategis daerah. SMART REGENCY kita maknai sebagai kabupaten yang mampu mengelola Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya lainnya sehingga warganya mampu hidup nyaman aman dan berkelanjutan dengan berbasis Teknologi Informatika (ICT).

 

2.      Jeneponto SMART sebagai akronim dari Berdaya Saing, Maju, Religius dan Berkelanjutan,  Dapat dimaknai sebagai kondisi dan tatanan pembangunan yang ingin kita wujudkan  secara bersama-sama diakhir periode 2018-2023.

 

3.    Berdaya saing

Dapat dimaknai sebagai kondisi dan tatanan pembangunan yang ingin diwujudkan pada akhir periode kepemimpinan 2018-2023 dengan cara meningkatkan perekonomian untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat (sejahtera) pada taraf yang baik dan berkelanjutan melalui pemetaan secara cermat dan pemberdayaan potensi-potensi daerah (khusunya potensi unggulan) sehingga memiliki nilai saing yang tinggi di tingkat regional dan domestik. Hal ini ditandai dengan, antara lain: Meningkatnya kemampuan ekonomi daerah dan penurunan kemiskinanMeningkatnya infrastruktur wilayahMeningkatnya investasi di daerah dan Meningkatnya kualitas SDM.

 

4.    Maju

Dapat dimaknai sebagai kondisi dan tatanan pembangunan yang ingin diwujudkan pada akhir periode kepemimpinan 2018-2023 dengan cara meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan Hal ini ditandai dengan, antara lain: Keluar dari status daerah tertinggalMeningkatnya akses dan kualitas pelayanan publik khususnya pelayanan dasar dengan berbasis ICTMeningkatnya positive image daerah dengan prestasi-prestasi masyarakat dan ASN dan  Meningkatnya inovasi-inovasi daerah termasuk masyarakat.

 


5.      Religius

Dapat dimaknai sebagai kondisi dan tatanan pembangunan yang ingin diwujudkan pada akhir periode kepemimpinan 2018-2023 dengan meningkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap nilai-nilai keagamaan khususnya agama islam serta pembinaan bagi warga masyarakat dan ASN baik secara formal maupun secara informal. Hal ini ditandai dengan, antara lain: Meningkatnya prestasi-prestasi masyarakat dan ASN dalam bidang keagamaanMeningkatnya syiar-syiar keagamaan dan toleransi beragamaTerciptanya birokrasi yang beradab dan Meningkatnya ketentraman hidup masyarakat.

 

6.      Berkelanjutan

Dapat dimaknai sebagai kondisi dan tatanan pembangunan yang ingin diwujudkan pada akhir periode kepemimpinan dengan dua pendekatan, yaitu: Melanjutkan pembangunan yang telah dilaksanakan dan dicapai pada periode sebelumnya, ditandai dengan, antara lain: Adanya kesinambungan pembangunan dari periode sebelumnyaMeningkatnya outcome pembangunan dari periode sebelumnya. Dan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta regulasi-regulasi daerah, ditandai dengan meningkatnya capaian indikator-indikator tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) sesuai kewenangan daerah sebagai bagian integral dari komitmen nasional dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

 

============

 Kini, genderang Jeneponto Smart mulai ditabuh. Unsur Smart City (smart government, smart branding, smart living, smart economy, smart society, smart environment), mulai dipacu. Dinas Penanaman Modal dan PTSP telah melaunching “Jeneponto Smart Branding” pada  22 Desember 2018. Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik telah menjadi pusat pengembangan smart government, dengan telah terbangunnya jaringan internet terintegrasi, tersedianya layanan Jeneponto command center dan data center. Demikian halnya dengan pengembangan berbagai sistem aplikasi pemerintahan berbasis elektronik di berbagai perangkat daerah.

 

Yang pasti, mewujudkan Jeneponto Smart 2023 perlu “ROMANTISME”. Romantisme yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, keutuhan, dan persaudaraan. Romantisme yang berlandaskan pada filosofi Pemerintahan orang Bugis-Makassar, yakni "Parentai tauwa ri ero'na, Siri'na tumabuttaya niaki ri Pammarentana, Pa'rupanna gauka niaki ritumajaiya".   

Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan kemudahan, kelancaran dan kesuksesan dalam mengemban amanah dan pengabdian kepada rakyat Jenepooto. Selamat dan sukses. {*}.

 

 

*Makassar (31/12/2018)

@AgusalimDasrum

Cp; agusalim.d@mail.go.id